Dibalik layar teater “Cerita Sungai Kita”

(SEL) Science Expedition Learning "Teater Cerita Sungai Kita"
Kamis, 18 Mei 2017
          Hari ini adalah latihan kedua untuk persiapan pentas teater SEL dengan judul “Cerita Sungai Kita”. Teater ini rencananya akan ditampilkan di acara pelepasan siswa SMP N 1 Blega angkatan 36 Sabtu depan. Terlalu mendadak memang. Tapi jangan salah. Penampilan mereka lebih dari sempurna di waktu persiapan yang sangat singkat.
          “Oke. Bisa kita mulai latihannya? Apa semua sudah berkumpul? Apa semuanya lengkap?” Master Afni. Salah satu pembimbing di Ekstrakurikuler SEL ini. Master Afni sedang memastikan jika semua anggota SEL sudah berkumpul.
           “Baiklah. Latihannya bisa dimulai sekarang. Siap!?” Master Aab. Pembimbing lain di Ekstrakurikuler SEL.
           “Siap!!” Semua anggota menjawab dengan semangat
           “Salam SEL!!?”
           “Aktif, kreatif, cinta lingkungan!!”
Apa itu slogan? Yup! Itu adalah slogan dari SEL. Sebuah slogan yang setia menemani perjalanan SEL hingga saat ini. Memberi semangat pada anggota SEL saat semangat mereka terbang dibawa angin entah kemana. Karena slogan itu, mereka ingat dengan tujuan awal mereka. Jangan lupakan Master Aab dan Master Afni. Mereka adalah panutan utama kami. Mereka yang selalu mendampingi dan mendukung kami. Kami bangga memiliki mereka.
             Mereka berlatih dengan semangat yang luar biasa. Dengan menggunakan property seadanya yang sebelumnya telah mereka buat bersama. Sudah cukup untuk sebuah kreativitas anak SMP seperti mereka. Memang kenyataan tak semulus rencana. Ada saja kesalahan mereka diwaktu latihan. Mulai dari Muhsin yang salah mengarahkan arah tembak. Ketidak kompakan anggota saat membawa kertas yang membentuk sebuah kalimat. Mimik wajah Atif yang kurang mendalami. Hingga tempo berbicara Inay yang terlalu cepat saat dubbing mengakibatkan Inay susah untuk menyelaraskan suara dan gerakan tubuhnya.
              Latihan hari ini berakhir pada pukul 13.00. Terlihat raut lelah di wajah mereka. Tapi sebuah senyuman tipis masih menghiasi wajah lelah mereka.
             “Kita sambung latihan kita besok. Kemungkinan besok kita lembur untuk menyiapkan semua property yang belum selesai” Master Aab mengumumkan. “Salam SEL!!?”
            “Aktif, kreatif, cinta lingkungan!!” Sebuah slogan yang membuat semangat mereka bangkit kembali.


Jum'at, 19 Mei 2017
       Benar saja. Hari ini Kami lembur untuk menyiapkan semua property yang belum selesai. Pada jam istirahat tadi, semua anggota SEL diminta untuk berkumpul di Musholla sekolah. Kami menyiapkan semuanya di dalam musholla itu.
       Terdengar suara nyanyian dari grup paduan suara kelas IX. Oke! Sekarang adalah hari gladi resik. Dan anggota SEL masih menyiapkan property? Ya! Memang itu kenyataannya.
Tapi percayalah. Kami akan melakukan yang terbaik untuk pentas SEL ini. Seharusnya SEL tampil sebentar lagi. Tapi semuanya masih belum siap.
        “Hey, bagaimana dengan SEL!? Apa kalian akan tampil satu tahun yang akan datang!?” Terdengar suara Pak Rudi di tengah hiruk pikuk, dari atas panggung. “Atau mungkin kalian mau tampil hari minggu?” Sambungnya. Dan kalimat ini yang membuat Kami geram. Minggu? Apa maksudnya? Sudah jelas jika Hari-H nya besok! Tapi kami hanya bisa mengelus dada dan berjanji akan melakukan yang terbaik untuk besok!
         Akhirnya giliran untuk SEL tampil dihadapan para guru dan kakak kelas sembilan yang mengisi grup paduan suara. Percayalah, ini baru gladi resik tapi semua anggota SEL sudah merasa nervous duluan. Kami melakukannya dengan semangat meski ada sedikit kesalahan pada akhir penampilan. Pada saat penampilan terakhir setelah Drama musikal ada sedikit keterlambatan pada saat berbaris membentuk sebuah kalimat “CINTAI ALAM KITA, SEL” di depan dan “ALAMKU MASA DEPANKU” di belakang.
          Kami terlambat naik keatas panggung dan saat sudah tiba diatas panggung, lagu yang mengiringi drama musikal sudah hampir selesai sehingga tidak memungkinkan untuk kami berbalik memperlihatkan kalimat yang tertempel di punggung kami.
          Jujur saja ada rasa kecewa di hati kami. Dan mungkin Master Aab dan Master Afni juga begitu. Tapi mereka tidak memperlihatkan raut kekecewaannya pada kami. Justru mereka menenangkan dan memberi kami semangat untuk bangkit kembali.
          “Tak apa. Kalian baru pertama kali berlatih diatas panggung. Jadi wajar jika ada keterlambatan. Nanti sore kita coba lagi.. Oke?” Master Afni mencoba menenangkan.
          “Oke Master!!” Kami menjawab dengan semangat. Semangat yang tadinya luntur, kini kembali lagi. Kami seolah mendapat secercah harapan untuk mencoba lagi.
          “Salam SEL!!?”
          “Aktif, kreatif, cinta lingkungan!!”

15.00 WIB
Semua anggota SEL sudah berkumpul di sekolah dan siap latihan lagi. Pertama Kami berlatih diatas panggung. Latihan kali ini sudah cukup bagus. Hanya tinggal menentukan bagaimana cara menempelkan huruf di punggung kami. Lalu kami membetulkan property yang rusak.
Disaat membetulkan property, tak sedikit anggota SEL yang bercanda. Tentu ini adalah momen yang sangat ‘langka’ karena anggota SEL berpencar. Tidak di satu kelas yang sama. Bahkan ada kakak kelas yang mengobrol dengan adik kelas. Mereka terlihat akrab. Master Aab yang berniat membuat Instagram story lupa menekan lama pada tombolnya hingga harus mengulang dari depan dan membuat semua anggota SEL tertawa. Mungkin saat latihan latihan SEL yang biasa kami tak sekompak ini. Tapi entah mengapa disaat penyiapan untuk teater ini rasanya kami sangat kompak satu sama lain. Dan.. Rasanya kekompakan ini tak akan terulang lagi.. Entahlah.
Langit sudah mulai gelap. Sang surya sudah mulai menuju ke Peraduannya dan kami pun harus mengakhiri latihan sore ini. Kami mengakhirinya dengan membaca doa dan mengucapkan slogan seperti biasa.
“Salam SEL!!?”
“Aktif, kreatif, cinta lingkungan!!”

➖➖➖
Sabtu, 20 Mei 2017
Akhirnya. Tiba hari dimana kita harus tampil dipanggung perpisahan dan ditonton banyak orang. Deg degan? Jelas. Bahkan tubuh kami dingin semua saking nervous nya. Dibelakang panggung, kami menyiapkan semuanya. Mulai dari menggunakan kostum, arah masuknya pemain ke atas panggung, hingga ekspresi yang harus di tampakkan.
“Ingat, jangan terlalu nervous! Anggap saja seperti latian biasa” Master Afni mengingatkan
Tak lama setelahnya, Terdengar suara MC
“Mari kita saksikan bersama persembahan dari SEL. Cerita sungai kita!” Terdengar riuh tepuk tangan disana.
Semua property sudah dinaikkan keatas panggung terlebih dahulu. Disusul para lemain utama seperti pohon, air dan ikan. Master Najiba sebagai pohon, Master Inas sebagai air dan Master Inay sebagai ikan. Pemeran utama adalah Atif sebagai Aloe, Yudi sebagai Gamal, Anis sebagai Nancy, dan Master Dinis sebagai Mama nya Aloe.
Teater SEL Sudah selesai dan berjalan dengan lancar. Sekarang tinggal drama musikal yang belum tampil. Semua pemeran figuran naik keatas panggung dengan di iringi sebuah lagu.
Drama musikal SEL ini menceritakan tentang sebuah desa yang dulunya sangat asri banyak anak anak yang bermain disana dengan riang gembira. Hingga pada suatu hari ada seorang pengusaha jahat dengan tiga pengikutnya dan seorang pemburu liar yang dengan seenaknya merusak semua tumbuhan yang ada disana. Aloe menangis meratapi desanya yang rusak kini. Ia berpikir untuk mengembalikan keasrian desanya. Aloe merawat tumbuhan itu setiap hari ia menyiramnya tak lupa ia juga berdoa agar semua bisa kembali seperti semula.
Sampai akhir cerita semuanya berjalan dengan lancar. Meski ada sedikit kesalahan diakhir. Ya. Memang hanya sedikiit.. Sekali. Hingga bisa ditutupi dengan kesuksesannya.
Lantunan lagu masih terdengar merdu. Sebuah lagu yang menjadi saksi bisu dibalik layar teater SEL “Cerita Sungai Kita” dan dua Orang pembimbing yang sangat hebat. Kami bangga memiliki mereka. Sampai kapanpun, kami tak akan pernah lupakan moment ini.
Salam SEL!!? Aktif, kreatif, cinta lingkungan!!

Lestari alamku, lestari desaku
Dimana tuhanku menitipkan aku
Nyanyi bocah bocah dikala purnama
Nyanyikan pujaan untuk Nusa

Damai saudaraku, suburlah bumiku
Kuingat Ibuku, dongengkan cerita
Kisah tentang jaya, nusantara lama
Tentang tahta rahaja disana

Mengapa tanahku rawan kini
Bukit bukitpun telanjang berdiri
Pohon dan rumput enggan bersemi kembali
Burung burung pun malu tuk bernyanyi

Kuingin bumiku hijau kembali
Semua rumput pun tak sabar Menanti
Doakan ku ucapkan hari demi hari
Dapatkah hati ini pahami


Lestari alamku - Gombloh

Terima kasih untuk Alm. Gombloh yang sudah menjadi inspirasi untuk teater SEL dan terimaksih untuk semua guru yang sangat mendukung pelaksanaan teater ini yang Alhamdulillah berjaln dengan lancar.

Berikut daftar pemain teater SEL "Cerita Sungai Kita"

Mohammad Atif Jizdan sebagai Aloe dan 
Dinis salamah sebagai Mamanya Aloe


Inayah Imam sebagai Ikan


Inas sebagai Air


Najiba dan Andin sebagai Pohon



Eki, Eka, Karin dan Rosa sebagai Bunga

Mungkin hanya itu yang bisa saya sampai Wasalamualaikum wr. wb
CP. Anisa 




Comments

Popular Posts