Gerakan Cinta Lingkungan

About

Assalamualaikum, selamat dan semangat
Science expedition learning atau biasa disebut SEL adalah gerakan ekskul yang memadukan karya tulis dan seni kedalam karakter cinta lingkungan. Berawal dari keinginan bapak Abdulloh untuk membuat ekstrakurikuler yang menggabungkan seni, karya tulis dan cinta lingkungan pada tahun 2011 setelah menyelesaikan pendidikan Biologi di Universitas Muhammadiyah Malang. Keinginan itu timbul karena keikutsertaannya dalam pengembangan diri yang berbentuk ekstra saat masih berkuliah, yaitu TEB (Tim ekpedisi Biokonservasi) selama di Malang. Waktu berkata lain saat abdulloh mulai mengajar pada tahun 2011, mengapa? Ternyata keadaan sekolah tempat mengabdikan diri belum siap untuk menyatakan mimpi ekskul tersebut, karena terbentur oleh jam pondok pesantren dengan jam efektif sekolah. Tiga tahun lamanya keinginan ini bersemayam, akhirnya ketika memutuskan untuk menerima tawaran mengajar disekolah lain harpan ini timbul kembali.
Menikmati mengajar selama satu tahun sambil mempersiapkan kemungkian yang akan terjadi akhirnya ada guru baru yang memiliki pemikiran yang sama. Namanya ibu Fina Ulya Farhatin, lulusan yang masih fresgruade lulusan Universitas Negeri Surabya jurusan pendidikan Fisika. Saling melengkapi antara imu Biologi dan Fisika yang akan semakin memeriahkan keinginan ekskul berbau IPA di Sekolah Menengah Pertama negeri 1 Blega.
Konsep ekskul yang menggabungkan seni, karya tulis dan cinta lingkungan ini akhirnya diutarakan kepada kepala sekolah namun dengan pertimbangan tertentu akhirnya ekskul ini belum bisa berbentuk karena sekolah yang masih sibuk dengan pembangunan dan ruangan-ruang yang terpakai oleh sekolah menengah kejuruan ketika sore tiba. Fina pun telah berpindah kantor karena ia diterima sebagai pegawai negri sipil di kantor pemerintahan.
Cerita ini terus berlanjut sampai akhirnya datanglah fresgruade berikutnya lulusan terbaik Universitas Negeri Surabaya pendidikan Biologi tahun 2015, AfniLaily Hidayah namanya. Ilmu yang masih segar dan semangat muda yang tinggi menjadi modal super dicerita ini, yang juga memiliki keinginan membuat ekskul tentang lingkungan. Bapak abdulloh dan ibu afni akhirnya memberanikan diri maju bersama menjuju ruang kepala sekolah, ternyata! Yah akhirnya keinginan ini pun disetujui karena sekolah kami juga akan melaksanakan program sekolah Adiwiyata yang akan berbasis pada pendidikan lingkungan.
Guru yang lainpun ikut mendukung keinginan ini. saking bahagianya kami melupakan nama apa yang cocok untuk ekstra kurikuler ini, juga dengan program kerja yang akan kami buat. Lebih parahnya kami juga belum punya logo untuk mewakili semangat cinta lingkungan ini. Bingung campur aduk dengan bahagia itulah yang mewakili rasa saat tu.
Mestakung begitulah kata prof Yohanes Surya, semesta mendukung. Malam itupun setelah memperhatian timline media socialnya pak abdulloh secara tidak sengaja melihat akun Rudex Dex aktif, dia adalah salah satu master disain dunia maya. Singkat cerita Rudex dex mau membuatkan logo secara geratis asal tidak digunakan dalam keburukan dan merek dagang, padahal pak abdulloh dan rudex dex tak pernah bertemu didunia nyata dan juga tak terlalu akrab, awalnay hanya bermula pertemanan didunia maya pada grub facebook Forum Suporter Indonesia.
Atas saran nama dan konsep dari Master Abdulloh juga master Afni yaitu Science Expedition Learning disingkat dengan SEL yang memakai bingkai logo dari bentuk bola lampu mewakili fisika yang bermakna cahaya sebagai ilmu, didalamnya terdapat peta Indonesia bermakna kebinekaan, kuncup daun mewakili biologi dan semangat muda serta logo karakter berbentuk anak dengan warna yang diusulkan Rudex Dex. Terpilihlah satu logo yang hingga saat ini kami pakai sebagai jati diri untuk cinta lingkungan. 

Science Expedition Learning (SEL).

Tak mau ketinggalan bu Afni membuat salam untuk anak-anak SEL yaitu, “SALAM SEL, AKTIF, KREATIF, CINTA LINGKUNGAN” disertai dengan gerakan tangan yang membuat semangat ini lebih menggebu kembali. SEL juga memilik jargon yaitu, SEL BUKAN PAKSAAN karena seiring waktu dari 70 anggota akhirnya menjadi 30 peserta.
Dengan berjalanya waktu banyak hal yang kami pelajari, ternyata bu afni dam pak abdulloh punya mimpi yang belum tercapi yaitu melanjutkan pendidikan pascasarjana. Disinilah terbersit kata-kata dari mereka “jadi apapun kelak kalian, jangan lupa untuk cinta lingkungan, karena jika kalian cinta lingkungan kalian juga akan cinta pada yang penciptanya, jadi apapun kelak kalian, jangan pernah lupa berjuang didunia pendidikan karena inilah jalan memperbaiki akhlak generasi penerus”, dari sinilah master Afni dan master Abdulloh menyebut kami anak-anak SEL adalah “MASTER”. Itu adalah doa dari mereka untuk kita agar kelak menjadi Master dibidang kami masing-masing yang cinta lingkungan dan tetab ingat pada pendidikan.
          Mulai meradar tahun 2015, pertama berdiri di SMP Negeri 1 Blega. Memiliki jargon aktif, kreatif , cinta lingkungan sebagai tanda gerakan ini ingin memberikan pengalaman belajar di luar kelas. jargon ini dibuat oleh master afni,  Seperti kebanyakan ekskul lainnya, sel diadakan 1 pertemuan dalam 1 bulan dengan program kerja menyesuaikan dengan kalender hari-hari lingkungan hidup dr kementerian lingkungan hidup untuk menentukan ekspedisi kami. Selain itu jika tidak ada agenda hari lingkungan hidup, kami melakukan eksperimen2 percobaan ipa sederhana. Hal ini kami lakukan untuk menumbuhkan rasa cinta lingkungan. Jika pada kegiatan pramuka memiliki panggilan kakak kepada semua anggota, tak ubahnya juga di SEL memiliki panggilan kesayangan untuk semua anggota yaitu adalah "master" harapannya kelak jadi apapun mereka akan menjadi master dibidangnya masing-masing tentunya tak lupa pada karakter cinta lingkungan. Tak hanya itu saja mereka juga akan memiliki nama beken yang akan mereka gunakan dalam setiap berkarya di SEL. Nama beken apakah itu?
           Nama beken ini adalah gabungan nama anggota dengan nama latin tanaman yang dipilih mereka misalnya, nama asli sri wahyu ningsih panggilan ayu, kemudian karena sifatnya pemalu akhirnya dia memilih nama latin tanaman putri malu yaitu MIMOSA PUDICA wal hasil nama beken menjadi ayu PUDICA. Hal ini juga kita terapkan guna memupuk bibit cinta lingkungan dengan mengenal diri sendiri dan mengenal tanaman yg mereka pakai untuk nama beken nya. Ekskul ini ditempuh dengan 2 jenjang yaitu, yang pertama ditempuh selama 6 bulan untuk mengikuti kegiatan SEL kami sebut keterampilan dasar atau nantinya akan mengikuti ujian dasar dan sebagai kenanganya kami berikan sertifikat dasar. Untuk 6 bulan berikutnya master-master SEL yg sudah memiliki sertifikat dasar akan memilih peminatan keahlian mereka misalnya, jurnalistik, foto, video, doodle, karya ilmiah, puisi dan komik. Jadi selama 6 bulan itu yang memiliki sertifikat dasar akan berkarya sesuai peminatan mereka. Terimakasih untuk semua orang yang telah mendukung dan membesarkan kami. Kami hanya mencoba menanamkan 1 karakter untuk perubahan lingkungan yang lebih baik.
Jangan lupa ikuti kami di :

Facebook: science expedition learning

Instagram: science expedition learning

YouTube: science expedition learning

laman : scienceexpeditionlearning.com

Salam SEL, aktif, kreatif, cinta lingkungan.
Wassalamualaikum

Comments

Popular Posts