5 tahun SEL

 

Hari tumbuh SEL ke 5
Pic : Grandi fara

Alhamdulillah, segala puji kepada Tuhan yang maha esa yang telah memberikan kami banyak waktu selama ini untuk terus tumbuh. Seperti komunitas lain mungkin inilah syndrom yang terjadi pada kami juga. Semangat yang memuncak dari awal tumbuh hingga ke tahun ketiga kini terasa menurun dari pertengahan tahun ke 3 hingga tahun ini. Banyak hal yang bisa kami ambil pembelajarannya yaitu betapa sulitnya mempertahankan. Ada benarnya kata pepatah bahwa membuat lebih mudah dari pada merawatnya. 

Sekelumit penurunan semangat dalam berkomunitas ini tidak memupuskan 100 persen gairah kami namun menjadi energi baru yang kami jadikan landasan kedepan untuk berlari kemudian terbang lagi demi meraih kebersamaan mimpi dalam sebuah berjuanglah. Semangat baru dari anggota baru dalam masa pandemi ini menjadi salah satu obatnya. Ya benar saja mereka membuat susasana baru dalam ketertarikannya pada karakter cinta lingkungan. Dari sinilah kami para pamong berfikir keras dan mendapat satu kesimpulan bahwa penurunan ini terjadi karena tingkat kebosanan dalam berkomunitas selama ini.

Meski kami telah berusaha sebaik mungkin namun inilah kunci dalam kebersamaan yang akan saling mengaitkan. Bagaimana tidak selama dua tahun belakangan ini kami disibukkan dengan banyak hal hingga pandemi covid-19 menyerang. Kami sudah mengurangi intensitas ekspedisi belajar di alam bebas dan yang terpenting adalah menurunnya kreatifitas juga keterikatan batin dalam karya untuk SEL.

Kecewa? Mungkin hanya 1 persen saja itupun hanya sebagai pupuk bagi semangat baru kami kedepan. Jika tidak ada perubahan mungkin saja SEL akan bergerak secara koloni kecil yang lebih efisien energi dan koordinasi dari pada harus memaksakan dengan gerombolan besar dengan penuh beban dalam diri mereka untuk berkomitmen agar SEL ini terus hidup di hati mereka dan karya mereka.

5 Tahun, bukanlah waktu yang sedikit untu meluangkan waktu dan energi. Ibarat manusia SEL ini harusnya lagi dalam masa "imut-imutnya" namun kenyataan berbeda kami harus terus belajar bahwa SEL adalah gerakan tanpa paksaan yang harusnya menumbuhkan cinta yang tidak penuh kebutaan. Cinta itu bernama "Cinta Lingkungan" juga karakter yang coba kami tanam dan tumbuhkan dalam setiap anggota SEL. Cinta yang kami sisihkan dalam hiruk-pikuk dunia pendidikan Indonesia ini. Cinta yang membuat kami semakin cinta pada pengabdian kami. Cinta yang akan menjadi jembatan cinta kami kepada yang maha esa.

Kami telah menuntaskan salah satu ikhtiar kami dalam berusaha menghidupi SEL. Sekarang kami rasa sudah saatnya kami sampai pada level "pasrah" karena kami pikir disitulah tempat kami menghela napas sejenak untuk melompat lebih tinggi lagi demi perjauang bernama "SEL"

24 OKTOBER 2020

HARI TUMBUH SEL KE 5 TAHUN

SALAM SEL :)

Comments

  1. This comment has been removed by a blog administrator.

    ReplyDelete

Post a Comment

Popular Posts