Melihat Planet Merkurius



Penduduk Bumi, tak terkecuali masyarakat di Indonesia, memungkinkan menyaksikan Planet Merkurius dengan mata biasa pada Rabu pagi.

Hal ini disebabkan posisi Merkurius tersebut berada di titik orbit dengan Matahari alias perihelion. Di sisi lain, planet tersebut juga berada di lintasan yang dekat dengan Bumi.



Lembaga Penerbangan dan Antariksa Nasional (Lapan) mengungkapkan itu disebabkan jalur lintasan orbit berbentuk elips dengan Matahari.


Perihelion Merkurius terjadi setiap rata-rata 88 hari sekali atau dalam setahun terjadi empat kali," ujar Peneliti Pusat Sains dan Antariksa Lapan, Andi Pangerang.


Perihelion Merkurius akan terjadi pada 20 Oktober 2021 pukul 06.51 WIB atau 07.51 WITA atau 08.51 WIT. Ketika peristiwa alam ini terjadi, Merkurius berjarak 46 juta km dari Matahari. Perihelion Merkurius sebelumnya telah terjadi pada 29 Januari, 27 April, dan 24 Juli 2021. Artinya, Perihelion Merkurius ini merupakan yang terakhir terjadi pada tahun ini.



Lapan mengungkapkan, Perihelion Merkurius berikutnya berlangsung pada 16 Januari, 14 April, 11 Juli, dan 7 Oktober 2022.


Andi menjelaskan ketika perihelion, Merkurius akan menerima energi dua kali lebih besar dibandingkan dengan ketika berada di aphelion.

"Lebar sudut Merkurius jika diamati dari Bumi ketika perihelion 26,6% lebih besar dibandingkan aphelion, meskipun perbedaannya tidak begitu signifikan ketika diamati melalui teleskop karena lebar sudut Merkurius bervariasi antara 0,106-0,134 menit busur," tuturnya.



Ke arah mana untuk melihat Merkurius? Ini kata Lapan:


"Merkurius dapat diamati saat awal fajar bahari dari arah timur-tenggara dekat konstelasi Virgo selama 20 menit. Magnitudo Merkurius bervariasi antara +0,47 hingga +0,46," pungkasnya.

Comments

Popular Posts