Hari Lahan Basah Sedunia
Hari Lahan Basah Sedunia atau World Wetland Day diperingati setiap tanggal 2 Februari di seluruh dunia. Tanggal 2 Februari dipilih karena tanggal tersebut diadakannya Konvensi tentang Lahan Basah Penting Internasional (Convention on Wetlands of International Importance) di Laut Kaspia, kota Ramsar, Iran pada tahun 1971.
Indonesia masuk menjadi anggota Konvensi Ramsar pada 1991 dengan diterbitkannya Keppres 48 th 1991 yang merupakan Ratifikasi Konvensi Ramsar di Indonesia. Pada 1996, dilakukan pertemuan para anggota Konvensi Ramsar dan salah satu hasilnya yakni penetapan Hari Lahan Basah Sedunia yang jatuh pada 2 Februari.
Apa itu lahan basah?
Lahan basah ialah wilayah daratan yang digenangi air atau memiliki kandungan air yang tinggi, baik permanen maupun musiman.
Genangan air tersebut biasanya dapat berupa air mengalir ataupun diam. Lahan basah alami dapat berupa danau, lahan gambut, rawa, padang rumput basah, hutan bakau, dan pesisir. Sedangkan, jenis lahan basah buatan yakni seperti tambak, sawah, waduk, dan bendungan.
Tujuan ditetapkannya Hari Lahan Basah Sedunia ialah untuk meningkatkan kesadaran global mengenai peran penting lahan basah bagi manusia dan bumi.
Hari Lahan Basah Sedunia 2022 akan menjadi peringatan terkait kepedulian akan lingkungan yang nantinya Hari Lahan Basah Sedunia diperingati setiap tahunnya.
Tema Hari Lahan Basah Sedunia 2022
Hari Lahan Basah Sedunia 2022 akan mengusung tema kegiatan 'Wetlands Action for People and Nature' atau Aksi Lahan Basah untuk Manusia dan Alam. Pesan yang ingin disuarakan kepada khalayak luas adalah Value Manage Restore Love Wetlands.
1. Value adalah menghargai lahan basah atas berbagai manfaat terhadap kehidupan manusia dan kesehatan planet
2. Manage yaitu mengelola dengan bijak dan pemanfaatan yang berkelanjutan
3. Restore merupakan pemulihan atas lahan basah yang terdegradasi.
Hari Lahan Basah Sedunia diperingati untuk meningkatkan kesadaran tentang lahan basah.
Latar belakang diperingati Hari Lahan Basah Sedunia tak lain karena hampir 90 persen lahan basah dunia telah terdegradasi sejak tahun 1700-an.
Masyarakat dunia kehilangan lahan basah tiga kali lebih cepat daripada hutan.
Lahan basah adalah ekosistem yang sangat penting yang berkontribusi pada keanekaragaman hayati, mitigasi dan adaptasi iklim, ketersediaan air tawar, ekonomi dunia, dan banyak lagi.
Mari kita terus gaungkan hari-hati lingkungan untuk memupuk karakter cinta lingkungan. Hal ini kami lakukan semata-mata hanya untuk salahsatu cara kami bersyukur pada banyak nikmat yang telah Tuhan berikan. Salam SEL!
Terus semangat bergerak!
ReplyDelete